ILMU DALAM PERSPEKTIF ISLAM


ILMU DALAM PERSPEKTIF ISLAM

[drg. Shulchan]
yes

Ë    Mengetahui  sesuai  hakikatnya, tahu inti sesuatu (tashawwur), hubungan sesuatu dengan lainnya (tashdiq) – Imam Raghib Al Ashfahani

Ë    Keyakinan kuat yang tetap sesuai dengan realita atau tercapainya bentuk sesuatu dalam akal  - Al Manawi

Ë    Antonimnya adalah jahl’ tidak tahu, bodoh

Keutamaan Ilmu

1.      Perintah membaca dalam ayat Al Qur’an yang pertama kali diturunkan (Al Alaq: 1-5)

2.    Bersumpah dengan Qalam (Al-Qalam: 1)

3.    Perbedaan orang yang berilmu dengan orang bodoh (Az-Zumar: 9)

4.    Orang berilmu adalah orang yang takut pada Allah (Faathir: 28)

5.    Kemuliaan ahli ilmu pengetahuan (Ali Imran: 18)

6.    Semua Nabi dibekali ilmu oleh Allah (Al-An’am: 75 – 83 tentang pencarian Sang Pencipta oleh Ibrahim)

7.    Al Qur’an mengakui keutamaan ahli ilmu. Ulul ‘ilmi’ ilmu -keimanan- ketundukan pada Allah

8.    Ilmu adalah kehidupan dan cahaya. Perbuatan yang buruk dan aniaya disebabkan karena hati yang mati bersama kebodohan (Al-Hadid: 28-29, Al-Baqarah: 257, Al-Maidah: 15-16, At-Taghaabun: 8, An-Nur: 35)

9.    Ayat- ayat kauniyah adalah obyek kajian akal (Al-Baqarah: 164).

Redaksi Afalaa Ta’qilun terulang 13 kali dalam Al Qur’an

   Faktor faktor penghalang manusia menuju kebenaran

1.      Kurangnya pengetahuan tentang sesuatu

2.      Tidak mampu (Yunus: 96, 97, 101 dan Al- An’am: 111) misalnya, hati yang keras

3.      Adanya penghalang misalnya, iri atau sombong

4.      Sebagai pemimpin atau penguasa misalnya Firaun, Abu Lahab.

   

fwt


Aku tertawa (heran) kepada orang yang mengejar-ngejar (cinta) dunia

padahal kematian terus mengincarnya, dan kepada orang

yang melalaikan kematian padahal maut tak pernah lalai terhadapnya,

dan kepada orang yang tertawa lebar sepenuh mulutnya

peace.gifpadahal tidak tahu apakah Tuhannya ridha atau murka terhadapnya.

Salman al Farisi (Az Zuhd, Imam Ahmad)